Problem
   Sebagaimana lumrah, di setiap bencana selalu ada dampak bagi masyarakat. Erupsi puncak tertinggi pulau Jawa tahun ini adalah yang terparah. Selain “mengubur” beberapa desa, yang menyebabkan korban jiwa dan aset keluarga. Guncangan Semeru dan aliran laharnya merobohkan Jembatan Perak; penghubung Lumajang Barat dengan pusat kota (bahkan kota lain seperti Jember).
   Secara psikis, masyarakat mengalami trauma berat. Masyarakat terdampak mengalami trauma dan ketakutan yang mencekam. Korban yang telah mengungsi enggan kembali. Mereka lebih memilih tetap tinggal di tempat yang lebih aman.
   Sementara, di bidang ekonomi, tentu mengalami “kelumpuhan” – meski tidak total, tapi sudah kronis. Sebagian besar masyarakat menggantungkan diri pada hasil pertanian dan perkebunan. Sebagian lagi, pada tambang pasir. Jika daerah sudah “digulung” lahar, tentu problem sosial tidak dapat dielakkan.
Solusi
   Di balik masalah yang mendera korban erupsi, tentu harus dicari beberapa solusi. Sebagai sebuah badan yang masih berusia “seumur jagung”, LPPM STAI YPBWI Surabaya berupaya untuk menjadi bagian institusi sekaligus masyarakat. Itu sebabnya kami mengusung semangat: “Berbakti untuk Negeri, Bersinergi dengan Masyarakat”. Sebagai bentuk empati,  LPPM STAI YPBWI Surabaya telah melaksanakan beberapa kegiatan yang menjadi solusi pasca erupsi. Kegiatan tersebut di antaranya:
   Pertamatrauma healing pada anak-anak. Kegiatan ini membantu korban erupsi gunung Semeru untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma. Ansori (koordinator PkM LPPM STAI YPBWI Surabaya) menjadi fasilitator kegiatan ini. Dengan metode mendongeng dan media boneka, anak-anak terhibur dan tertawa.
   Keduatrauma healing berbasis pendidikan spiritual. Tidak dapat dipungkiri, kehilangan harta hingga keluarga, selain menyebabkan trauma, juga berdampak pada melemahnya spiritualitas. Oleh sebab itu, kegiatan yang dipandu tim LPPM dan relawan ini bertujuan untuk mengurangi bahkan menghilangkan trauma dengan pendekatan agama. 
   Ketiga, penyuluhan tata boga. Sebagai upaya membangkitkan perekonomian masyarakat, kami memberikan pengetahuan dan keterampilan memasak makanan dan kue sebagai pemberdayaan masyarakat. Nur Fatimah (perwakilan YPBWI Jawa Timur) dan Habibah (mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah STAI YPBWI Surabaya) menjadi ”masterchef” bagi kalangan ibu-ibu dan remaja.
   Keempat, pelatihan keterampilan / kerajinan tangan. Serupa kegiatan sebelumnya, kegiatan yang difasilitasi oleh M. Shofiyuddin (mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah STAI YPBWI Surabaya) ini adalah upaya mengedukasi masyarakat dengan membuat kerajinan tangan yang dapat dijadikan mata pencaharian opsional.
   Kelima, bakti sosial. Untuk melakukan kegiatan ini, kami berkoordinasi dengan warga dan tokoh masyarakat setempat. Dengan begitu, kami mengetahui masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Sehingga, pemberian santunan berupa logistik dan dana tepat sasaran.
   Akhirnya,  LPPM STAI YPBWI Surabaya bersyukur, alhamdulillah! Kegiatan PkM Semeru terlaksana; dapat diakatakan berhasil dan bermakna. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini, mulai dari pimpinan STAI YPBWI Surabaya, Yayasan, BEM, donatur, dan relawan. Tak lupa, kami sampaikan terima kasih kepada beberapa anggota LPPM yang belum bisa ikut tapi berperan serta.
Tulisan Ini Juga Ditulis Di https://zainitamim.blogspot.com/2022/02/semeru.html
   Pada tanggal 21-23 Januari 2022, LPPM STAI YPBWI Surabaya telah melakukan trauma healing untuk membantu korban erupsi gunung Semeru di Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo Lumajang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok pasca-erupsi.
    Sebagai tindakan lanjutan, LPPM STAI YPBWI Surabaya melakukan penyuluhan ketrampilan dan kewirausahaan dijadikan sebagai edukasi bagi masyarakat. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemulihan sektor perekonomian kami lakukan seiring “lumpuhnya” roda ekonomi masyarakat pasca erupsi Semeru. 
     Pengabdian kepada masyarakat (PkM) di kaki gunung Semeru ini adalah wujud nyata kepedulian LPPM STAI YPBWI dalam meningkatkan kepekaan sosial. PkM ini adalah PkM pertama lembaga ini. Meski semula mengalami kendala, namun kegiatan ini memiliki kesan tersendiri.